Tim Relawan GSM di Manukur

Dari GSM Aku Belajar Banyak Hal

Penulis: Nurul Alfiya
Editor: Irvan Hidayat

Belajar itu tidak mengenal ruang, di mana pun kita bisa belajar salah satunya di Gerakan Sukabumi Mengajar (GSM). Lewat GSM aku bisa bertemu dengan banyak orang yang secara tidak langsung menjadi guru dalam hidupku.

Gerakan Sukabumi Mengajar (GSM) Batch VI adalah aksi sosial diluar wilayah tempat tinggalku yang pertama kali aku ikuti. GSM Batch VI  ini menjadikan aku mengerti tentang banyak hal. Pertama adalah tentang pendidikan, dari sini aku mengetahui bahwa di luar sana masih banyak anak yang punya semangat tinggi untuk belajar namun terbatas oleh biaya dan juga jarak tempuh. Kedua adalah masih adanya orang-orang yang punya jiwa kemanusian yang sangat tinggi, rela berkorban untuk orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri bahkan bisa mengorbankan keluarganya juga.

Anak-anak tengah menampilkan seni tari di MI Manukur

Dari sesama teman relawan GSM Batch VI juga aku bisa melihat semangat berbagi, menolong, dan mengasihi yang sangat besar. Dari mereka aku belajar tentang sikap berbagi. Berbagi apapun yang kita miliki kepada yang lebih membutuhkan. Menolong siapapun yang butuh pertolongan kita dan mengasihi siapapun tanpa melihat siapa orangnya.

Sebuah pengorbanan yang luar biasa aku lihat dari Bu Mae, Guru MI Manukur. Beliau tidak pernah memikirkan ataupun melihat balasan yang akan diperoleh dari semua kegiatannya. Setiap harinya beliau mengabdikan dirinya untuk generasi Manukur. Tidak pernah berpikir akan mendapatkan balasan upah ataupun suatu penghargaan dari orang lain. Beliau hanya menginginkan agar anak-anak Manukur bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang bisa menjadi bekal untuk menjalani kehidupan dimasa yang akan datang.

Anak murid MI Manukur telihat sedang bermain bersama

Selain Bu Mae ada seorang pemuda yang umurnya tak jauh berbeda denganku namun telah mengabdikan diri untuk daerahnya. Beliau kerap disapa Kang Opik. Pemuda kelahiran tahun 1999 kurang lebih telah membantu Bu Mae mengajar di MI Manukur selama enam bulan. Dari mereka ini lah menjadikan aku lebih semangat lagi dalam mengabdikan diri untuk bangsa ini. Menjadi bagian dari salah satu pendidik bangsa.

Selain dari adanya sosok inspirasi tersebut. Juga ada pelajaran berharga dari proses pembekalan sebelum terjun ke penempatan. Saat relawan GSM batch VI dibekali dengan berbagai macam ilmu untuk disampaikan dan diamalkan di penempatan, serta diberi pengetahuan tentang karakter dari masing-masing anak yang ada di penempatan membuat kita memiliki berbagai macam asumsi. Namun, saat kita sudah dipenempatan ternyata realitanya tidak seperti itu.

Mungkin dibeberapa hal memang benar seperti apa yang disampaikan oleh penggerak. Dari hal itu, kita belajar tentang bagaimana cara memandang sesuatu. Kita tidak bisa menyimpulkan suatu hal hanya dari satu sisi, seperti halnya dari apa yang kita dengar. Namun kita juga harus melihat hal itu dan mengetahui lebih dalam lagi tentang hal tersebut.

Selain bertemu dengan relawan Batch VI, aku juga bertemu dengan para penggerak Gerakan Sukabumi mengajar. Salah satunya adalah mang Utay. Beliau mengajarkan bukan hanya soal bucin. Tetapi tentang menghadapi medan juang, yang selalu aku ingat adalah tentang persoalan tolong menolong. Di mana sebelum kita menolong orang lain, kita juga harus melihat diri kita terlebih dahulu. Selain dalam keadaan mampu menolong, apakah nantinya setelah kita menolong kita masih dalam keadaan cukup dan baik-baik saja.

Membuat sebuah perubahan tak mampu dilakukan oleh seorang diri, maka melalui GSM ini kita mencoba bergerak bersama-sama menacapai perubahan itu. Terimakasih telah memberikan kesempatan kepada Nurul Alfiya untuk menjadi bagian dari relawan Gerakan Sukabumi Mengajar.

blogger

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most popular

Most discussed