TEKAD KUAT BAH YAYAT, SEORANG GURU HONOR BERUSIA 63 TAHUN MENGABDIKAN DIRINYA UNTUK PENDIDIKAN DI PELOSOK SUKABUMI

TEKAD KUAT BAH YAYAT, SEORANG GURU HONOR BERUSIA 63 TAHUN MENGABDIKAN DIRINYA UNTUK PENDIDIKAN DI PELOSOK SUKABUMI

“Harus ikhlas dan ridho, supaya tidak ada anak-anak yang tidak mampu mendapatkan pendidikan” Ucap pak Yayat.

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” adalah kalimat yang sangat tepat untuk Bapak Yayat Supriatna (63), seorang guru honorer yang mempunyaii tekad yang kuat untuk mengabdikan diri sepenuh hati untuk mencerdaskan anak-anak pelosok di SDN Cukang Batu, Bojongsawi, Desa Tegalega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi.

Bah Yayat adalah guru mata pelajaran PAI (Pendidikan agama Islam), namun beliau juga selalu mengajarkan anak-anak untuk tetap mencintai dan melestarikan budaya Sunda, beliau masih memperkenalkan pencak silat, musik gamelan dan lain-lain. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, tapi semangat beliau untuk mengajarkan pendidikan agama dan seni budaya kepada anak-anak sangatlah besar.

Bah Yayat satu-satunya guru honorer yang berusia lanjut di SDN CUKANGBATU, di usianya yang tidak muda lagi Bah Yayat masih memiliki semangat juang yang tinggi untuk mendidik dan mengamalkan ilmunya. Selama ini beliau pulang pergi dari rumahnya yang berbeda desa kurang lebih 12 KM dari rumah ke sekolah tempat beliau mengajar.

Selama 20 tahun mengajar, gaji yang ia dapatkan kerap kali habis hanya untuk membeli bahan bakar sepeda motor yang selalu ia gunakan untuk menuju sekolah. “Sehari itu habis rata-rata 1 liter, seliternya sekarang sudah Rp. 12 ribu, saya mengajar rata-rata 26 hari dalam sebulan, gaji kalau dihitung sebulan Rp. 300 ribu, ya buat bensin aja kurang”. 

Istrinya Tamimah (59) selalu setia menemani Pak Yayat walau dalam keadaan sulit sekalipun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Pak Yayat sering kali membantu istrinya menjual gorengan di MD dan PAUD di dekat rumahnya, tidak jarang juga beliau berkeliling menjajakan gorengannya.

“Istri saya adalah perempuan dengan perilaku yang baik, beribadah kepada Yang Maha Kuasa, setiap malam berdoa dan tahajud. Kalau tidur di samping istri, suka dipandang sama abah. Kalau ada rezeki insya Allah ingin membelikan kalung emas, belum pernah dibelikan perhiasan. Selama rumah tangga dengan abah rasanya ingin membahagiakan istri sekali-kali,” Ucap Pak Yayat.

Ditengah keadaan yang sulit itu, beliau masih semangat dan ikhlas  mengajar anak-anak di SDN Cukang Batu. pengabdiannya, semata-mata hanya untuk membantu pendidikan di kampungnya. Dengan semangat dan tekad yang kuat untuk pendidikan di pelosok Sukabumi dan berkat jerih payah dan pantang menyerah beliau berhasil mencetak lulusan-lulusan terbaik dari sekolah tempat beliau mengajar, beliau mencetak lulusan yang berbudi pekerti luhur dan cerdas dalam bidang akademik sehingga banyak lulusan dari SDN CUKANG BATU yang melanjutkan sekolah ke SMP/MTS ternama dan SMP/MTS Negeri.

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most popular

Most discussed